Wednesday, March 23, 2011

Awan, bintang dan angin


aku mengadu pada awan
hilangkan kesakitanku
usapkan aku dengan kelembutanmu
lenakan aku di hamparan kasihmu

saat itu juga
bintang menoleh
lalu ia seakan senyum padaku
di hampirinya aku yang kemas di awanan
lalu cahaya sinarnya mengelilingi aku
seakan air mata sudah dihapuskan pergi olehnya

sedang aku hampir tersenyum
bintang tiba tiba hilang
perginya semakin jauh dari aku
hati ku tercari cari
seakan tidak merelakan pemergiannya

aku kembali suram
perlahan lahan aku melentokkan tubuh ke permaidani awanan
segalanya kembali sunyi, kelam dan sepi
awan, kelembutanmu mengubat jiwa
tetapi masih tidak mampu membuang ratapan ini

angin datang membelai aku dengan ketenangan
sedikit demi sedikit kesakitan merapuh pergi
namun, angin jua seperti bintang
saat aku digembirakan, tanpa kata ia menghilangkan diri

kenapa, saat aku mula menyayangi bintang
saat aku mula menyukai angin
mereka menghilang dariku
aku rindu
aku terluka
aku kecewa
aku masih mahu bermain dengan bintang
aku masih mahu menujah angin

dan segalanya seperti ke permulaannya kembali
aku hanya bersama awan
aku lihat suasana
kelam
dan aku,
tidak larat untuk tersenyum lagi

terima kasih bintang, untuk sinar mu
sejunjung kasih angin, untuk bayu mu
walau seketika dan
sejuta kesetiaan awan, kerna menghamparkan dirimu
saat aku jauh dikalung kegelapan

SI|1141;230311_darknesshurt

2 comments:

Anonymous said...

this is soooo touchingly beautiful i feel like crying while reading it. :')

Sya Izz said...

huhu :(